Saturday, July 18, 2020

Paket Wisata Lengkap di Ujung Kulon

Beberapa bulan yang lalu saya melakukan perjalanan wisata ke suatu wilayah yang terletak di paling barat Pulau Jawa, Indonesia, yaitu Ujung Kulon. Yang terlintas di benak saya ketika mendengar kata Ujung Kulon adalah Taman Nasional Ujung Kulon dan badak. Yaaa, wilayah Ujung Kulon ini memang terkenal dengan Taman Nasional-nya yang merupakan suaka margasatwa bagi badak jawa.

Secara administrative, Ujung Kulon terletak di Kecamatan Sumur & Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten dengan luas wilayah yang meliputi Tanjung Ujung Kulon hingga Samudera Hindia

Perjalanan saya ini sendiri dimulai dari Halte Komdak, Semanggi. Di tempat inilah saya bertemu dengan para peserta trip lainnya yang juga ingin berwisata ke Ujung Kulon.

suatu malam di Halte Komdak, Semanggi

Setelah memakan waktu sekitar 8 jam perjalanan akhirnya kami tiba di Pelabuhan Sumur, Pandeglang Banten.

Di Pelabuhan Sumur ini kami langsung berganti pakaian untuk menunjang aktivitas snorkling di sepanjang perjalanan dari Pelabuhan Sumur hingga Pulau Peucang. "Paket wisata lengkap", 3 kata yang cukup mewakili trip Ujung Kulon ini. Kami tidak hanya disajikan pemandangan wisata bahari yang sangat memukau, tetapi juga wisata margasatwa di tengah hutan hujan tropis, dan berkanu ria di tepi sungai. Waaaw!

pemandangan dari Pelabuhan Sumur

Setelah menyebrang melalui Pelabuhan Sumur, kami menuju Pulau Hoar dan Pulau Badul. Di kedua pulau inilah waktunya bagi kami untuk menikmati eksotisme ekosistem bawah laut yang ada di pulau ini.

debur ombak di sekitar Pulau Hoar

Pulau Badul merupakan pulau yang sangat menakjubkan buat saya. Pemandangan bawah laut yang indah dilengkapi dengan pasir putih yang begitu menggoda dan jejeran awan yang berbaris rapih membuat saya terus menerus berdecak kagum akan keindahan alam ini. Seakan-akan saya melihat sebuah lukisan kanvas yang begitu indah dan besar dengan segi 3 dimensi. Mengagumkan sekali :)

lukisan Tuhan itu bernama Pulau Badul

Setelah puas bermain-main di Pulau Badul, kami pun menuju Pulau Handeleum (Quiet Island). Pulau ini disebut dengan pulau sunyi karena pulau ini benar-benar sunyi. Bagaimana tidak, di pulau ini hanya terdapat 1 penginapan dengan kapasitas hingga 12 orang dan 1 bangunan yang merupakan tempat persinggahan bagi para pegawai Bina Pengelola Taman Nasional Ujung Kulon. Wiiiw, sepi yaaa

dermaga Pulau Handeuleum


selamat datang di Pulau Handeleum




Di dekat Pulau Handeuleum terdapat Sungai Cigenter, dimana pada Sungai ini kami semua berkanu dengan kapal kecil sambil menikmati pesona alam hutan hujan tropis yang terdapat pada sisi kanan-kiri sepanjang Sungai Cigenter. Di dalam hutan ini terdapat satwa badak dan beberapa hewan lainnya yang dilestarikan. Sayangnya kami tidak sempat melihat badak di hutan ini, kami hanya melihat jejak kaki badak yang ada di tepi sungai.

Berkanu di tepi sungai merupakan salah satu kegiatan yang cukup memacu adrenalin buat saya. Terutama pada saat kami menemui pohon besar yang tumbang melintang menghalangi jalan kami, sehingga kami harus sangaaattt berhati-hati melewati celah ranting di pohon yang tumbang tersebut. Selain itu, di tengah perjalanan, kapal kami pun menyangkut dengan batang pohon yang tenggelam di dalam Sungai Cigenter. Wiiih, berbagai macam doa kami panjatkan ketika kapal kami hampir terbalik saat sang pemandu berusaha untuk melepaskan kapal kami dari jeratan batang pohon tersebut. Hhhmm, rasanya benar-benar menegangkan saat itu.



Setelah berkanu di Sungai Cigenter, kami pun melanjutkan perjalanan menuju Pulau Peucang. Di pulau inilah kami semua bermalam. Keindahan Pulau Peucang ini tidak kalah dengan Pulau lainnya. Hamparan pasir putih dan laut hijau muda kebiru-biruan yang begitu jernih benar-benar menggoda saya untuk berenang bermain-main di sekitar pantai ini. Indaaaah sekali :)

sunset ketika perjalanan menuju Pulau Peucang


dermaga Pulau Peucang
pantai Pulau Peucang

Di Pulau Peucang ini, kami menemui beberapa satwa yang dengan bebas berlalu-lalang, seperti monyet, babi hutan, dan rusa. Oleh karena itu, pengunjung harap lebih berhati-hati dan bersikap sewajarnya saja terhadap satwa ini.

monyet yang berkeliaran di Pulau Peucang

babi hutan yang berkeliaran di Pulau Peucang

Keesokan harinya, kami pun bergegas ke pinggir pantai Pulau Peucang untuk menikmati indahnya matahari terbit dari balik perbukitan yang ada di sebrang Pulau Peucang ini.




   
                    
Setelah puas mengabadikan momen tersebut, kami menyebrang sedikit ke pulau yang berada tepat di sebrang Pulau Peucang yang bernama Padang Savana, Cidaon. Di tempat ini merupakan tempat satwa banteng dan burung merak berkumpul. Hati-hati ya diseruduk, hehe.


Dari Padang Savana, Cidaon, kami kembali ke Pulau Peucang untuk berwisata/ tracking di dalam hutan hujan tropis yang berada tepat di belakang penginapan kami menuju karang copong (karang mati besar yang berlubang) yang berada di sebelah utara pulau ini. Cukup 1 jam saja waktu yang dibutuhkan untuk melintasi Pulau Peucang ini dari sebelah selatan (bagian pantai) hingga sebelah utara pulau (karang copong).

hutan hujan tropis di Pulau Peucang

karang copong

Selanjutnya, wisata penutup pada trip Ujung Kulon ini adalah wisata bahari dengan snorkling di Citerjun yang letaknya tidak jauh dari Pulau Peucang.
Selesai snorkeling, kami kembali ke Pulau Peucang untuk bersih-bersih sebelum akhirnya pulang kembali ke Jakarta melalui Pelabuhan Sumur.


Keberagaman Objek Wisata Taman Nasional Bromo Tenger, Semeru

Pada tulisan kali ini, saya ingin menceritakan mengenai perjalanan saya ke suatu tempat yang sedikit berbeda dari beberapa tulisan saya sebelumnya. Yak, kali ini saya ingin menceritakan perjalanan saya ke suatu objek wisata pegunungan yang terletak di daerah Jawa Timur, yaitu Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Dengan menggunakkan kereta api, saya bersama beberapa teman dan peserta trip lainnya pun bertolak dari Stasiun Kota Jakarta menuju Stasiun Surabaya.


Ada beberapa objek wisata yang saya kunjungi, diantaranya adalah Air Terjun Madakaripura, Pasir Berbisik, Batu Singa, Padang Savana (Bukit Teletubbies), Kawah Gunung Bromo, dan Puncak Penanjakkan Gunung Bromo. Adapun objek wisata yang pertama saya kunjungi adalah Air Terjun Madakaripura.


Air Terjun Madakaripura adalah salah satu air terjun di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang terletak di Desa Sapeh, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Propinsi Jawa Timur. Tiba di Air Terjun Madakaripura, blogger akan disambut oleh Patung Patih Gajah Mada yang berada tepat di pintu perjalanan menuju air terjun. Saya sendiri sempat bertanya-tanya mengapa ada patung itu di tempat ini. Info dari guide yang ada di sana, konon katanya, di sekitar air terjun tersebut terdapat gua yang diyakini sebagai tempat meditasi Patih Gajah Mada. Di tempat ini pula Patih Gajah Mada menghilang. Dari cerita itu, air terjun ini pun dinamakan Madakaripura yang berarti tempat terakhir.

Patung Patih Gajah Mada

Air Terjun Madakaripura merupakan air terjun tertinggi yang ada di Pulau Jawa, dimana terdapat 5 air terjun yang dikelilingi oleh perbukitan dan tebing-tebing tinggi yang terus meneteskan air. Benar-benar terasa sejuk dan menyegarkan setelah sebelumnya saya menempuh perjalanan selama berjam-jam di kereta api. Ohya, mengingat track pada Air Terjun Madakaripura ini yang cukup licin dan terjal, serta cukup derasnya beberapa air terjun, pengunjung disarankan untuk menggunakkan sandal gunung/jepit, jas hujan, dan membawa dry bag. Apabila blogger lupa membawanya, tidak perlu khawatir karena di depan pintu masuk Air Terjun Madakaripura ada beberapa pedagang yang menjual jas hujan dan sandal jepit.

Jenis track yang harus ditempuh menuju air terjun

Setelah puas bermain-main di sekitar air terjun, kami pun bergegas menuju Desa Cemorolawang tempat kami menginap untuk beristirahat sejenak.


Menjelang sore hari, kami pun melanjutkan wisata bromo kami ini menuju Pasir Berbisik, Padang Savana (Bukit Teletubbies), dan Kawah Gunung Bromo. Dengan menggunakkan mobil jeep, kami pun merasakan sensasi dinginnya kota Probolinggo di siang hari.

Mobil jeep yang kami gunakkan untuk menjelajahi Bromo

Pasir Berbisik Bromo merupakan sebuah lautan pasir yang indah yang berada di sekitar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Blogger pecinta film Indonesia mungkin sudah tidak asing lagi dengan tempat ini. Yak, di sinilah lokasi pengambilan gambar film Pasir Berbisik yang dimainkan oleh Dian Sastrowardhoyo dan Christine Hakim.  Film Pasir Berbisik ini yang menjadi asal muasal dinamakannya lautan pasir yang dikelilingi oleh gunung ini menjadi Pasir Berbisik. Selain itu, apabila angin kencang bertiup, deru angin seakan membawa butiran-butiran pasir yang ada di sini menghasilkan bisikan-bisikan yang menyuarakan keindahan alam bromo. Sunyi dan tenaaaang sekali.

Gunung Batok dilihat dari sisi Pasir Berbisik

Tidak jauh dari Pasir Berbisik, terdapat batu besar yang menyerupai singa yang sedang duduk bersantai di tengah lautan pasir, batu tersebut dinamakan Batu Singa. Usut punya usut, batu singa tersebut merupakan singa yang berubah menjadi batu setelah dikalahkan oleh Joko Seger (Adipati Wengker pada Suku Tengger Bromo di masa lampau) yang ingin bertapa di lautan pasir bromo ini.

Batu Singa

Dari pasir berbisik dan batu singa, kami pun menuju objek wisata lain yang sangat berbeda dari kedua tempat tersebut, yaitu Padang Savana (Bukit Teletubbies). Menarik sekali, setelah sebelumnya kami disuguhkan dengan pemandangan lautan pasir yang terhampar luas, di Padang Savana ini kami disuguhkan pemandangan padang rumput hijau yang menyelimuti bukit-bukit dan punggungan gunung kecil menyerupai Bukit Teletubbies yang ada di serial tv anak, Teletubbies. Benar-benar unik dan menakjubkan.

Padang Savana (Bukit Teletubbies)


Setelah puas menikmati sensasi hijaunya perbukitan di tengah lautan pasir, kami pun beranjak menuju Kawah Gunung Bromo. Untuk mencapai Kawah Gunung Bromo ini, blogger harus menempuh perjalanan yang (menurut saya) cukup jauh di tengah lautan pasir dan juga menaiki anak tangga yang cukup banyak, tinggi, dan terjal. Apabila blogger mengunjungi tempat ini, saya sarankan untuk mengenakkan jaket dan atau syal hangat, sarung tangan, dan masker. Hal ini dikarenakan meskipun siang hari, suhu di sana cukup dingin dan cukup berdebu.


Pada trip kali ini saya memutuskan untuk menunggangi kuda mulai dari tempat mobil jeep kami diparkir hingga ke anak tangga Kawah Gunung Bromo. Selanjutnya, barulah saya berjalan kaki menaiki anak tangga yang cukup bikin nafas ngos-ngosan. Fuuuuhhh. Capek? Iya. Kaki pegal? Udah pasti. Nafas engap? Banget!!  Eeet, tapi semua itu langsung sirna begitu saya tiba di puncak Kawah Gunung Bromo. Asap putih tebal keluar menyelimuti kawah ditambah dengan pemandangan Gunung Batok dan lautan pasir Bromo dari atas. Benar-benar penutup trip yang manis di senja kala itu. 

Anak tangga menuju Kawah Gunung Bromo




View dari puncak anak tangga Kawah Gunung Bromo

Sebelum matahari benar2 menenggelamkan dirinya dalam langit luas, kami pun bergegas kembali ke penginapan untuk beristirahat dan bersiap untuk trip selanjutnya pada esok dini hari.


Keesokan harinya, sekitar pukul 02.00 dini hari kami bergegas untuk menikmati sensasi keindahan alam lain yang ditawarkan oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yaitu menikmati sunrise di puncak penanjakkan Gunung Bromo.

Mungkin blogger bertanya-tanya, mengapa waktu keberangkatan kami dini hari sekali menuju puncak penanjakkan yang letaknya tidak terlalu jauh dari Desa Cemorolawang ini? Yak, itu semata-mata karena semakin siang, lokasi tersebut semakin ramai dan kami akan semakin sulit mendapatkan lahan parkir yang tidak terlalu jauh dari lokasi. Sesampainya di sana, kami mampir sejenak di sebuah warung untuk sekedar minum teh manis hangat atau makan mie instan sambil menghangatkan tubuh dari suhu bromo yang sangaaaaatt dingin. Bbbrrrrr.

Setelah merasa cukup hangat, kami pun menuju puncak penanjakkan Gunung Bromo dan wow ternyata di sana sudah ramai sekali pengunjung yang berkumpul yang ingin menikmati sunrise. Sambil menunggu sunrise, pengunjung disuguhkan pemandangan langit malam bertabur bintang yang saaaaaangat cantik dan sukses membuat saya tak hentinya mengucap syukur dan decak kagum. Jutaan bintang di langit kala malam itu seakan-akan membentuk suatu gugusan indah yang menunjukkan keagungan dari Sang Maha Kuasa. Subhanallah :)

Setelah terpana dengan keindahan bintang, waktu yang ditunggu2 pun tiba, yaitu sunrise. Perlahan namun pasti, matahari mulai menunjukkan keindahannya dari balik pegunungan. Dari puncak penanjakkan Gunung Bromo ini, kami menyaksikan indahnya matahari terbit yang memberikan warna-warni yang begitu mempesona di atas hamparan lautan pasir dan kabut tebal, yang menyelimuti 3 Gunung di sekelilingnya, yaitu Gunung Batok, Gunung Bromo, dan Gunung Semeru.

Finally, the sun is rising

Pada pagi itu kami semua semakin dibuat terpana dengan pemandangan Gunung Semeru yang sedang mengeluarkan asap dari gunungnya. Benar-benar spektakuler :)))

Mt. Semeru with a cloud of ash spouting high into the sky

Menikmati indahnya sunrise di Puncak Penanjakkan Bromo ini merupakan penutup yang amat manis dari rangkaian trip bromo kali ini. Satu kata yang dapat saya gambarkan dalam trip kali ini, yaitu Fantastis!!

Monday, April 13, 2015

Resep Nasi Goreng Spesial ala chef Indri

Selamat siang blogger semuaaa..

Pada tulisan kali ini, saya ingin berbagi resep sederhana untuk mengatasi lapar yang datang tiba-tiba. 

Berbekal bahan-bahan yang sedang tersedia di kulkas dan dapur, ini dia resep nasi goreng spesial ala chef Indri.

Bahan:
1.   Minyak goreng secukupnya (dapat digantikan dengan mentega/margarin agar rasa lebih gurih)
2.   Nasi putih 1 porsi
3.   Telur ayam 1 butir
4.   Sosis
5.   Bakso
6.   Daun bawang 1 batang, potong-potong
7.   Bawang merah 3 siung. Iris tipis
8.   Bawang putih 2 siung. Cincang halus
9.   Wortel 50gr. Potong dadu, rebus sebentar
10. Cabe rawit & cabe merah sesuai selera
11. Kecap manis 1/2 sdm
12. Garam 1/2 sdt atau secukupnya
13. Gula 1/2 sdt
14. Lada 1/4 sdt
15. Irisan timun/tomat
16. Penyedap rasa ayam (boleh ditambahkan atau tidak tergantung selera)

Bahan-bahan


Cara Memasak :
1. Panaskan mentega/margarin/minyak goreng
2. Tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum dan matang
3. Masukkan sosis dan bakso, masak sebentar hingga matang.
4. Lalu tambahkan daun bawang, wortel, dan cabe
5. Masukkan nasi putih, garam, gula, lada, kecap manis, dan penyedap rasa (bila perlu).
6. Masak hingga semua bumbu tercampur rata dengan nasi.
7. Angkat dan sajikan dengan telur mata sapi dan irisan timun/tomat.

Nasi goreng spesial ala chef Indri siap untuk disantap :D


Nasi goreng spesial ala chef Indri

Untuk isi nasi goreng, seperti sosis & bakso, dapat digantikan dengan ayam, udang, cumi, ataupun daging sesuai selera dan persediaan di kulkas masing2.


Selamat mencoba dan selamat makan siaaang :)

Sunday, March 16, 2014

Keindahan alam di Pulau Kelagian, Pulau Pahawang, dan Tanjung Putus

Pada tanggal 7-9 feb 2014 kemarin, saya bersama beberapa teman saya melakukan sebuah perjalanan wisata alam ke beberapa pulau yang ada di Lampung, yaitu Pulau Kelagian - Pulau Pahawang - Tanjung Putus.

Ini memang bukan kali pertama saya menginjakkan kaki di kota yang terletak di paling selatan Pulau Sumatera, sebelumnya saya mengunjungi Lampung untuk berwisata ke Teluk Kiluan (2011) dan menghadiri undangan pernikahan sahabat saya (2013).  Secara geografis, kota ini menjadi pintu gerbang utama Pulau Sumatera yang memiliki andil penting dalam jalur transportasi darat dan aktivitas pendistribusian logistik dari Jawa menuju Sumatera maupun sebaliknya. Aktivitas ini melalui pelabuhan yang bernama Pelabuhan Bakauheni.

Ketika memasuki pelabuhan bakauheni, blogger sudah disajikan pemandangan alam yang begitu menakjubkan. Mulai dari pegunungan, perbukitan, hingga bangunan berbentuk seperti mahkota yang bernama menara siger. Menara Siger yang terletak tepat di titik 0 km Pulau Sumatera ini menjadi ikon khas Provinsi Lampung.

Salah satu pemandangan yang dapat dilihat dari Pelabuhan Bakauheni


Siger itu sendiri merupakan simbol dari Kota Lampung yang melambangkan kebesaran, kemewahan, keagungan, berbudi pekerti dan berbudaya meskipun di tengah kota yang beragam etnis suku dan agama.  Simbol siger ini banyak ditemui pada bangunan (toko, bank, kantor, dsb) di Kota Bandar Lampung. Tidak ketinggalan, mahkota siger ini pun turut dikenakan oleh pengantin wanita dalam acara pernikahan adat lampung.

Menara Siger (ikon khas Kota Lampung)


Setelah cukup terpukau akan Menara Siger ini, kami pun melanjutkan perjalanan darat menuju Pelabuhan Ketapang. Di pelabuhan ini kami semua langsung berganti kostum untuk snorkeling (snorkeling dilakukan di sepanjang perjalanan dari Pelabuhan Ketapang - Pulau Kelagian - Pulau Pahawang - Tanjung Putus).  Perahu yang kami gunakkan adalah perahu kecil yang dapat memuat sekitar 10-15 orang.
Dermaga Ketapang


Sepanjang perjalanan, kami disajikan pemandangan bukit, awan, dan laut yang begitu indah, layaknya sebuah lukisan alam dari Tuhan Yang Maha Kuasa.



Mulai dari Pulau Kelagian hingga Pulau Pahawang, keduanya merupakan spot snorkeling yang sangat indah. Beragam biota laut, seperti coral yang berwarna-warni dan ikan yang sangat cantik, dapat blogger temui. Terlebih lagi, itu semua dapat blogger lihat tanpa harus menyelam terlalu dalam. Menakjubkan bukan? ;)


Nemo, salah satu ikan yang ada di P. Kelagian, P. Pahawang, Tj. Putus

Di tengah perjalanan, kami singgah sebentar di salah satu tempat bernama Pasir Timbul. Di tempat ini, terbentang pemandangan pasir putih yang begitu menggoda untuk berfoto di sekitarnya (narsisnya keluar, hehe). 

Welcome gate Pasir Timbul

Bintang Laut yang berhasil ditemukan di Pasir Timbul

Di pasir timbul ini terdapat sebuah cafe bernama cafe d'apunk. Konsep dari cafe ini sangat unik karena letaknya yang berada di tengah-tengah laut dan bukit.

Cafe di tengah laut dan bukit

Cafe d'Apunk

Selesai sesi foto-foto, akhirnya kami semua pun menuju tempat penginapan kami yang berada di Tanjung Putus.  Pulau ini dinamakan Tanjung Putus karena dahulunya pulau ini menyatu dengan Pulau Sumatra, namun karena adanya erosi, tanah gentingnya tertutup dengan air laut dan menjadi selat sempit.
Tempat kami menginap merupakan cottage yang terletak persis di pinggir pantai, sehingga sangat mudah bagi kami untuk menikmati sunset dan sunrise di pinggir pantai *aseeekk.

Keesokan paginya, kami pun snorkeling kembali menikmati biota dan coral yang ada di tanjung putus. Lagi-lagi, kami berhasil ditakjubkan akan pemandangan indah yang ada di bawah laut ini.

Selesai snorkeling, kami pun kembali ke penginapan untuk bersih-bersih, packing, dan kembali ke Jakarta.

Tuesday, January 14, 2014

Resep salad buah ala chef Indri

Haaaiii blogger, gimana hari liburnya hari ini? Semoga tetap seru dan menyenangkan meskipun cuaca cenderung hujan dan mellow. Hihihi.

Pada tulisan kali ini, saya ingin berbagi resep favorit saya, yaitu Salad buah ala chef Indri *nyam*

Bahan-bahan yang diperlukan :

Buah (untuk contain buah nya apa saja, tergantung selera blogger. Bisa apel, pir, strawberry, kiwi, mangga, buah naga, dsb)

Agar-agar (nata de coco) untuk memberikan rasa dan tekstur lain dalam salad.

Untuk sausnya:

1. Yoghurt activia cup 1 (rasa sesuai selera)
2. Mayonaise (rasa original) 1 sdm
3. Susu kental manis (rasa vanilla dengan takaran sesuai selera atau tingkat kemanisan yang diinginkan)
4. Keju parut (secukupnya)

Bahan-bahan yang diperlukan

Cara membuatnya cukup mudah dan simpel:

1. Buat sausnya terlebih dahulu. Campur semua bahan untuk saus ke dalam wadah, aduk hingga merata kemudian sisihkan.
2. Setelah semua buah dicuci/dibersihkan, potong-potong buah.
3. Untuk buah apel/pir, setelah dipotong, rendam dalam rendaman air matang+jeruk nipis agar tidak terjadi browning.
4. Setelah saus dan semua buah siap, sirami potongan buah dengan saus hingga merata. Tambahkan kembali keju parut di atasnya.
5. Salad buah ala chef Indri siap untuk dinikmati.

Selamat mencoba :))










Semua buah-buahan dicampur dalam 1 wadah


Salad buah ala chef Indri

Sunday, July 28, 2013

Ceritanya galau sambil curhat (part I)

Sabtu lalu, tepatnya pada tanggal 20 Juli 2013, keluarga besar saya mengadakan buka puasa bersama di rumah saudara saya yang bernama Nurul. Rumah Nurul ini letaknya tidak terlalu jauh dari rumah saya, yaitu hanya sekitar 4 rumah di sebelah kanan rumah saya *deket banget kan* hihihi.

Setibanya saya di rumah Nurul, saya pun bersalaman dengan sanak saudara yang sudah tiba lebih dahulu. Berbagai tegur sapa dilontarkan ketika kami semua bersalaman, hingga akhirnya terdengar sedikit celetukkan dari Andri (kekasih Nurul) yang cukup menohok saya yang berbunyi "ndri, cowok lo mana?" *Jegeeeer* Saya yang tidak memperkirakan akan terlontar celetukkan seperti itu pun cuma bisa bilang "ga ada ndri" *sambil buru2 melipir ke dalam rumah*.

Yaaa, saat ini saya memang sedang tidak menjalin hubungan spesial dengan pria manapun atau istilah gaulnya jomblo *kasian deh looo* hahaha. Status jomblo ini sudah saya sandang cukup lama, sekitar 1,5 tahun lebih dari waktu saya putus terakhir dengan mantan saya sebelumnya yang bernama Adhit *udah kaya gelar Puteri Indonesia ya disandang segala* hehe.

Wanita usia 24 tahun tidak mempunyai pacar, yaaak bukan hal yang mudah memang, tetapi saya berusaha menjalaninya dengan santai sambil berusaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri saya. Berbagai komentar dan nasihat banyak menghampiri telinga saya, seperti:

"Biasanya ya, wanita seusiamu sudah mempersiapkan pernikahan atau setidaknya lamaran"

"Makanya, cari pacar jangan cuma diem aja"

"Udaaah, sama Mr. X aja, ketauan udah mapan, dewasa, mateng, mau apalagi coba?"

Bahkan, pada sabtu malam lalu ada teman saya yang bernama Nadya mengirimkan sebuah gambar yang cukup menggelitik, begini gambarnya:

by @nadyaisn

Ngeselin kan ya tulisan di gambarnya, hahaha. Respon saya menanggapi komentar2 itu hanya tersenyum sambil berusaha bijak "mungkin emang belum waktunya, sekarang banyak sabar sama berdoa aja semoga diberikan jodoh yang terbaik" Amiiin.

Jawaban saya yang seperti ini sebenernya merupakan sugesti dan semangat untuk diri saya sendiri untuk tetap sabar dan percaya sama Allah. Jujur, saya sendiri juga sebenarnya tidak mau merasa "sok kuat dan tegar with saying aloud to the world that I'm oke and really enjoy with my life now" menjadi jomblo di antara teman2 dan saudara yang sudah mempunyai pacar, suami, bahkan anak.

Dibilang sedih, ya pasti. Miris, apalagi. Saya sudah pernah mengalami yang namanya pergi ke acara pernikahan sahabat di luar kota sambil travelling bersama 4 temen saya yang masing2 membawa suami dan pacar, sedangkan saya hanya ditemani oleh hape pintar yang amat setia *jleb*. Saya juga sudah mengalami yang namanya pulang lembur atau hangout bareng temen2 saya lainnya duduk2 di lobby menunggu pacar menjemput, sedangkan saya? Hanya bisa berbesar hati menunggu dijemput supir taksi langganan. Hmmm, nano-nano banget men itu rasanya. Tapi ya masa iya rasa sedih dan miris itu harus saya besar2kan? Dengan saya mendalami perasaaan sedih dan miris itu apa iya saya langsung mendapatkan pacar dan tidak sedih+miris lagi? Enggak kan? Saya benar-benar berusaha mengambil sisi positiv dan pelajaran dari apa yang telah terjadi pada saya.

Yaaa, banyaaaak banget pelajaran yang bisa saya ambil selama saya jomblo ini. Salah satunya melatih kemandirian. Saya sudah mulai terbiasa kemana-mana sendiri, melakukan apa-apa sendiri, dan mengambil keputusan sendiri.

Orang sedih menjadi lebih dekat dengan Tuhannya. Blogger sependapat dengan saya? Agak miris juga sih, ketika kita baru ingat dan dekat dengan sang pencipta disaat kita sedih, ketika kita senang? Kita berlalu begitu saja dan kurang mendekatkan diri dengan pencipta kesenangan itu sendiri *astaghfirullah*.

Banyak yang berkomentar dan tidak mempercayai kalo saya saat ini tidak mempunyai pacar, sampai ada yang mengatakan bahwa kriteria saya terlalu tinggi. Padahal, saya sendiri tidak pernah memasang kriteria yang terlalu muluk2. Cukup yang seiman, setia, bertanggung jawab, dan sayang sama ibunya.

Saya sendiri juga termasuk tipe wanita konvensional yang tidak akan mengungkapkan perasaan lebih dahulu kepada pria. Ibarat kata mau menunggu hujan batu sekalipun, saya tidak akan mengutarakan perasaan dan isi hati saya lebih dahulu karena saya memegang teguh prinsip dalam proses pembuahan, dimana dalam proses pembuahan itu sperma-lah yang menyambangi ovum, bukan ovum yang menyambangi sperma. Tugas ovum adalah mempersiapkan diri dengan baik agar ketika sperma datang, ovum sudah matang dan proses pembuahan pun dapat berjalan dengan lancar serta menghasilkan zygot yang berkualitas.

Mau orang berkata bahwa sekarang sudah zamannya emansipasi wanita kek atau apa sejenisnya, bagi saya untuk hal seperti ini saya memilih untuk menjadi wanita yang konvensional. Cukup menyiksa dan merugikan diri sendiri memang, namun bagi saya wanita tetaplah sebuah cangkir yang diam menunggu teko menuangkan isi di dalam teko tersebut ke dalam cangkir.

Untuk usia menikah itu sendiri sebenarnya saya ingin sekali bisa menikah di usia muda. Dulu memang saya berambisi untuk mengejar karier, namun seiring bertambahnya usia, tujuan saya mulai berubah. Saya ingin menjadi wanita, istri, ibu, anak, dan menantu yang baik bagi keluarga saya kelak. Alasan saya ingin menikah di usia muda itu sederhana sekali, yaitu saya ingin menyempurnakan agama saya dan ingin mempunyai buah hati dengan usia yang tidak terlalu jauh dengan saya. Kan seru juga ya kalo jalan ke mall atau ngambil raport anak dikiranya kakak bukan ibu *tetep ya, hahaha* Tapiii, balik lagi sekarang udah ada calon beloooom? Gimana mau nikah muda kalo calon aja belum ada *ngomong sama kaca* :p

Yaaa, itu sedikit ungkapan perasaan saya yang terwakili dalam sebuah tulisan. Next time saya mau bahas tips atau bagaimana cara saya melewati suasana sedih dan duka cita ya. Semoga ter-realisasi ya. Terima kasih blogger sudah mau membaca curhatan saya, maap ya kalo kurang berkenan ;))

Sunday, June 23, 2013

Resep donat gula coklat

Punya hobby ngemil? Suka makanan manis yang mengenyangkan? Atau mau membuat cemilan manis yang praktis untuk orang tersayang? Mungkin blogger dapat mempraktekkan resep simpel dari saya. 

Ini dia resep "Donat gula coklat ala chef Indri" 

Untuk bahan utama yang harus disiapkan adalah: 

250 gr tepung terigu protein tinggi 125 ml susu cair vanilla dingin 
1/8 sdt baking powder 
6 gr ragi instant (fermipan) 
50 gr gula pasir 
1/4 sdt garam
50 gr mentega
1 btr telur (kocok hingga rata)
Minyak goreng secukupnya

Untuk toping donat:

Gula donat (gula tebu) secukupnya
Coklat batangan (coklat bubuk) secukupnya

Cara membuatnya cukup mudah:

1. Campur tepung terigu dengan bahan lain yaitu gula pasir, ragi instant, baking powder, dan garam lalu aduk sampai adonan menjadi rata.
2. Masukkan telur yang sudah dikocok ke dalam adonan kemudian aduk kembali hingga menjadi rata dan terasa halus.
3. Masukkan mentega, aduk rata hingga adonan berwarna agak kekuningan lalu tambahkan susu cair.
5. Padatkan adonan berbentuk bulat, kemudian tutup adonan dengan plastik atau lap basah, diamkan adonan sekitar 15-30 menit. (Hal ini bertujuan agar adonan dapat mengembang)
6. Setelah itu, adonan dibagi-bagi menjadi bulatan bola lebih kecil, diamkan kembali beberapa saat. 7. Masukkan jari ke bagian tengah bulat adonan agar terbentuk lobang
8. Kemudian adonan siap untuk digoreng hingga donat mengembang dan warnanya berubah menjadi kecoklatan. (Ketika menggoreng donat, api yang digunakkan adalah api yang kecil. Selain itu, selama proses penggorengan, donat diputar2 dengan menggunakan sumpit agar donat mengembang dan matang dengan merata)
9. Setelah matang maka segera angkat lalu tiriskan agar minyaknya turun.
10. Setelah semua donat matang, saatnya mempersiapkan untuk toping donat.
11. Lelehkan coklat batangan dengan cara mengetimnya hingga coklat meleleh.
12. Masukkan gula donat ke dalam plastik.
13. Campurkan satu per satu donat dengan gula donat dengan cara mengocoknya di dalam plastik yang terdapat gula donat tersebut.
14. Tempelkan sisi atas donat pada coklat yang telah dilelehkan tadi secara merata.
15. Lakukan pencampuran donat dengan gula donat & coklat hingga donat terakhir.
16. Donat gula coklat ala chef Indri pun siap untuk dihidangkan.

Untuk toping-nya, blogger dapat menggantinya dengan rasa lain, seperti vanilla, strawberry, tiramisu, keju, almond atau apapun tergantung selera blogger.

Selamat mencoba ;)